Focallure Highlight and Couture No.2 : Review Couture Numero Uno!
4 tahun yang lalu
FISIKA GASING
Penentuan
standar kelulusan SMA saat ini, tidaklah menyenangkan bagi guru karena standar
kelulusan hanya melihat aspek kognitif saja dan soal yang diujipun berupa
pilihan ganda yang hanya menilai hasil akhir jawaban tanpa menilai proses
tercapainya hasil jawab siswa.
Hal ini
meresahkan para guru yang bekerja di sekolah-sekolah, terutama guru yang
mengajar mata pelajaran yang diUNASkan. Mata pelajaran sains (MIPA) khususnya
fisika merupakan mata pelajaran yang mengembangkan sikap ilmiah, yang
membutuhkan proses untuk mencapai hasil yang diinginkan bukan hanya sekedar
hasil akhir yang dicapai. Proses ilmiah inilah yang dinilai sebagaimana yang
diharapkan sikap ilmiah.
Selain
hal di atas, ada pula anggapan pelajaran fisika di jenjang pendidikan menengah
pertama atau menengah atas dianggap oleh siswa sebagai ‘momok’ yang menyeramkan
atau menakutkan. Apalagi saat ini bidang studi fisika merupakan salah satu mata
pelajaran yang diUNASkan, semakin lengkaplah bahwa fisika begitu ‘membosankan’
bahkan ‘menyebalkan’. Hal ini disebabkan begitu banyak rumus yang harus
dimengerti bahkan dihafalkan untuk dapat mengerjakan soal-soal fisika. Bahkan
ada anggapan bahwa semakin sulit soal, semakin berbobot soal itu, sehingga
membuat siswa semakin pusing atau dalam saat tertentu membuat siswa semakin
stress.
Jika
sistem UNAS tetap dipertahankan, maka guru harus dapat menyesuaikan dengan
sistem ini. Pembelajaran fisika yang selama ini terasa membosankan dan
memberatkan siswa karena penuh dengan rumus-rumus mesti diubah sedemikian
sehingga penggunaan rumus-rumus dapat diminimalkan bahkan mungkin ditiadakan.
Pembelajaran fisika tanpa rumus ini telah dikembangkan oleh Prof. Yohanes
Surya, Ph.D, selama beberapa tahun terakhir ini, bahkan beliau memberikan
seminar-seminar tentang fisika tanpa rumus dengan nama fisika gasing (gampang,
asyik dan menyenangkan) kepada para awam, akademisi dan guru-guru sains di
beberapa kota besar di Indonesia. Saya pernah mengikuti seminar beliau di
almamater beberapa waktu lalu, bahkan fisika gasing dapat di download
di internet.
Berdasarkan pemikiran saya selama mengajar
di SMA dan berdasarkan program pemerintah lewat UNAS, maka diharapkan siswa
memiliki nilai kognitif yang baik agar dapat lulus. Jika hasil akhir yang
menentukan maka segala proses yang
dikembangkan harus menuju hasil akhir yang baik, bagaimana terjadinya proses
itu tidak dilihat sebagai suatu yang dinilai. Oleh sebab itu, pembelajaran
fisika harus dibuat sesederhana mungkin tanpa merugikan siswa yang diajarkan.
Selain praktikum, salah satu yang perlu dikembangkan adalah pembelajaran fisika
tanpa rumus. Pembelajaran fisika tanpa rumus ini memang belum untuk semua
materi pelajaran fisika.
0 komentar:
Posting Komentar